13 Agustus 2008

REKRUTMEN DAN SELEKSI

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi sekarang ini hampir semua perusahaan berupaya memperbaiki dan mengembangkan kualitas mereka. Untuk itu diperlukan sumberdaya manusia yang berkualitas. Salah satu hal yang dapat menumbuhkan/mengembangkan kualitas sumber daya manusia yakni apabila mereka memiliki motivasi dan kepuasan kerja. Motivasi dan kepuasan kerja yang dimiliki oleh karyawan berbeda-beda dan hal ini dapat berubah sesuai dengan keadaan yang dialami oleh karyawan. Makalah yang penulis akan bahas adalah mengenai motivasi dan kepuasan kerja.

1.2 Ruang lingkup
Ruang lingkup dari makalah ini adalah :
Dasar pokok, sifat dan pandangan motivasi
Teori, indicator dan ukuran motifasi epuasan kerja
Ukuran motifasi dan kepuasan keja karyawan



BAB II
MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA

II.1. MOTIVASI
1.1. Dasar-Dasar Pokok
Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Hal tersebut memberikan kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan.
1.2. Proses
Proses pelaksanaan rekrutmen dan seleksi biasanya terdiri dari beberapa langkah atau tahapan. Di bawah ini adalah langkah-langkah yang biasanya dilakukan dalam pelaksanaan rekrutmen dan seleksi:
1. Mengidentifikasi jabatan yang lowong dan berapa jumlah tenaga yang diperlukan.
Proses rekrutmen dimulai saat adanya bidang pekerjaan baru di perusahaan, karyawan dipindahkan atau dipromosikan ke posisi lain, mengajukan permintaan pengunduran diri, adanya PHK, atau karena pensiun yang direncanakan. Dengan melihat dinamika dari beberapa hal tersebut dan mencocokkannya dengan perencanaan sumber daya manusia yang sudah tersusun (jika ada) maka akan diketahui jabatan apa saja yang sedang lowong dan berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan tersebut.

2. Mencari informasi jabatan melalui analisa jabatan
Untuk memperoleh uraian jabatan (job description) dan spesifikasi jabatan (job spessification) sebagai landasan dalam membuat persyaratan jabatan. Persyaratan jabatan harus dibuat secara hati-hati dan sejelas mungkin agar dalam penerapannya nanti tidak ditemui kekaburan-kekaburan yang mengganggu proses selanjutnya.
3. Jika persyaratan jabatan telah tersusun, maka langkah berikutnya adalah menentukan dimana kandidat yang tepat harus dicari.
Dua alternative untuk mencari kandidat yakni dari dalam perusahaan atau dari luar perusahaan. Jika diambil dari dalam, apabila kebutuhan staf untuk masa yang akan datang telah direncanakan, maka perlu juga diketahui siapa kira-kira karyawan yang ada saat ini yang dapat dipindahkan atau dipromosikan. Keuntungan merekrut dari dari dalam perusahaan :
· tidak terlalu mahal,
· dapat memelihara loyalitas dan mendorong usaha yang lebih besar
· sudah terbiasa dengan suasana perusahaan sendiri. Kelemahannya.
Kelemahannya :
· pembatasan terhadap bakat;
· mengurangi peluang;
· dapat meningkatkan perasaan puas diri
Ini dapat dilakukan dengan :
1. penawaran terbuka untuk suatu jabatan (job posting programs). Merupakan sistem mencari pekerja yang berkemampuan tinggibagi karyawan yang berminat dengan melalui seleksi intern;
2. Perbantuan pekerjaan (departing employees). Melalui perbantuan pekerja untuk suatu jabatan dari unit kerja lain;
Jika kandidat harus dicari dari luar perusahaan maka perlu dipertimbangan dengan cermat metode rekrutmen yang tepat untuk mendapatkan kandidat tersebut.
4. Memilih metode-metode rekrutmen yang paling tepat untuk jabatan.
Ada banyak metode rekrutmen yang dapat dipilih oleh perusahaan dalam melakukan rekrutmen seperti iklan, employee referrals, walk-ins & write-ins, Depnakertrans, perusahaan pencari tenaga kerja, lembaga pendidikan, organisasi buruh, dan lain sebagainya. Perusahaan juga dapat memilih lebih dari satu metode, tergantung situasi dan kondisi yang terjadi saat itu.
5. Memanggil kandidat-kandidat yang dianggap memenuhi persyaratan jabatan
Mengumpulkan berkas-berkas lamaran mereka, dan meminta mereka mengisi formulir lamaran pekerjaan yang telah disediakan untuk selanjutnya diproses dalam tahap seleksi

6. Menyaring / menyeleksi kandidat.
Prosedur seleksi perlu dilakukan jika: 1) pelaksanaan tugas pada jabatan yang akan diisi memerlukan ciri-ciri fisik dan psikis tertentu yang tidak dimiliki oleh setiap orang; 2) ada lebih banyak kandidat yang tersedia dibandingkan jumlah jabatan yang akan diisi.
Ada banyak teknik atau metode seleksi yang dapat digunakan oleh perusahaan. Hal terpenting untuk diperhatikan adalah bahwa masing-masing teknik seleksi mengukur karaktristik tertentu, sehingga akan memberi informasi yang berbeda-beda mengenai kandidat. Pemilihan suatu teknik/metode sebagai predictor dalam prosedur seleksi sangat tergantung pada: ciri-ciri pekerjaan, validitas dan reliabilitas metode, persentase calon yang terseleksi, dan biaya penggunaan teknik tertentu.
Beberapa teknik seleksi yang sering digunakan adalah formulir lamaran, data biografi, referensi dan rekomendasi, wawancara, test kemampuan dan kepribadian, test fisik/fisiologis, test simulasi pekerjaan dan assessment center
Ada dua konsep penting yang harus diperhatikan untuk peralatan seleksi, Yaitu : reliabilitas (dapat dipercaya) berhubungan dengan konsistensi pengukuran yang digunakan sepanjang waktu dan pertimbangan ukuran berapa banyak kesalahan yang terlihat dalam pengukuran yang terjadi sekarang. Yang kedua validitas adalah skor yang diberikan pada waktu tes atau wawancara sesuai dengan kinerja pekerjaan yang nyata.
7. Membuat penawaran kerja.
Setelah proses seleksi dianggap cukup dan petugas rekrutmen sudah dapat menentukan kandidat terbaik untuk jabatan tertentu, maka selanjutnya perlu dipersiapkan penawaran kerja. Termasuk disini adalah mempersiapkan perjanjian kerja (KKB), memperkenalkan secara lebih mendalam tentang peraturan dan kondisi kerja di perusahaan, dan memastikan kapan kandidat akan mulai bekerja. Hal terpenting dalam tahap ini adalah petugas rekrutmen harus menyiapkan kandidat cadangan untuk berjaga-jaga kalau kandidat pertama menolak tawaran kerja atau terjadi hal-hal tak terduga.

II.2. Analisis dan Pemecahan Masalah
2.1 Analisis Rekrutmen dan Seleksi
Keadaan yang terjadi ternyata perekrutan dan seleksi yang dihadapi tidak semudah yang digambarkan secara teoritis. Ada beberapa kendala yang kerap dihadapi oleh penyelenggara, seperti :
bagaimana menentukan orang yang tepat untuk mengisi suatu tempat atau jabatan
recruiter tidak atau kurang memiliki gambaran yang jelas tentang tugas-tugas dan kewajiban yang dipersyaratkan untuk mengisi jabatan yang ditawarkan
masih terdapat ketidakadilan dalam perekrutan dengan membeda-bedakan pelamar dengan peralkuan yang berbeda
tidak dilaksanakannya tes psikotes dengan alasan biaya dan banyaknya pelamar
rekruiter kadang hanya memperhatikan technical skills saja tanpa memperhatikan soft-skills dari para pelamar.


2.2 Pemecahan Masalah
Untuk dapat menentukan orang yang tepat untuk mengisi suatu tempat atau jabatan diperlukan adanya suatu analisis jabatan sebagai alat untuk menghasilkan uraian jabatan dan spesifikasi jabatan yang sangat bermanfaat bagi proses pengembangan SDM secara keseluruhan.
recruiter harus memiliki gambaran yang jelas tentang tugas-tugas dan kewajiban yang dipersyaratkan untuk mengisi jabatan yang ditawarkan. Oleh sebab itu analisis jabatan merupakan langkah pertama dalam proses rekrutmen dan seleksi. Sekali suatu jabatan telah dianalisis, maka uraian atau pernyataan tertulis tentang jabatan dan posisi jabatan tersebut dalam perusahaan/organisasi akan tertuang dengan jelas.
Uraian atau pemyataan tertulis tersebut dinamakan uraian jabatan (Job Description). Jika uraian jabatan telah tersusun dengan baik, maka spesifikasi jabatan atau disebut juga "hiring specification” akan mulai dikembangkan. "Hiring specification didefinisikan sebagai suatu uraian tertulis tentang pendidikan, pengalaman, dan ketrampilan yang diperlukan untuk dapat mengisi suatu jabatan tertentu sehingga dapat berfungsi dengan efektif. Job Description dan Hiring Specification inilah yang seharusnya dijadikan informasi dasar untuk memulai proses rekrutmen dan seleksi dan penempatan.
Penjaringan tenaga kerja yang baik oleh perusahaan atau instansi apapun hendaknya dilakukan dengan berdasarkan rasa keadilan. Adil artinya tidak membeda-bedakan, semua diperlakukan sama. Kalau mungkin, dilakukan sendiri oleh perusahaan/instansi itu sendiri, tidak diserahkan ke perguruan tinggi tertentu, untuk menghindari kecurigaan adanya kecenderungan memihak pada almamaternya.
Berapapun banyaknya pelamar yang memenuhi syarat, hendaknya di test. Jangan menggunakan alasan masalah biaya dan pelamar yang banyak sekali hingga biaya psikotest membengkak. Perusahaan biasanya melakukan psikotest untuk mengetahui psikologi dan kepribadian peserta seperti keerjasama, kejujuran, kesabaran, artimatika, dll. Perlakukan semua pelamar dengan adil. Biasanya test ini merupakan tempat menyingkirkan atau mengurangi peserta agar sesuai dengan keperluan.




BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

III.1. Kesimpulan
Dari uraian pada Bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut :
· Rekrutmen dan seleksi adalah suatu tahapan yang dilaksanakan perusahaan untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas
· Rekrutmen di lakukan untuk mendapatkan kandidat pelamar, kemudian diadakan seleksi yakni proses untuk menentukan kandidat yang mana yang paling layak untuk mengisi jabatan tertentu yang tersedia di perusahaan
· Proses pelaksanaan rekrutmen dan seleksi biasanya terdiri dari beberapa langkah atau tahapan.

III.2. Saran
Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas, perusahaan harus betul-betul mempersiapkan proses rekrutmen dan seleksi secara maksimal Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat merekrut dalam mendapatkan kandidat sesuai dengan yang diinginkan.


Daftar Pustaka
Veithzal Rivai, MBA., Prof.Dr. , 2006.Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan,(Jakarta : PT. Jasa Grafindo)
Siagian, Sondang P. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia, ( Jakarta : Bumi Aksara)
Simanjuntak, Payaman C. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia. (Yakarta : Raja Grafindo Persada)
Harmawan Mitra Lestari,. Analisis Jabatan dalam Rekrutmen dan Seleksi. Sumber: Majalah Human Capital No. 16 Juli 2005
Antoni.,SE.,ME.2007. Kualitas Sumber Daya Manusia Ditinjau Dari Sudut Pandang Psikologi. Jurnal, Universitas Bung Hatta
www.sdm.co.id
www.lpm_ui.co.id

MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi sekarang ini hampir semua perusahaan berupaya memperbaiki dan mengembangkan kualitas mereka. Untuk itu diperlukan sumberdaya manusia yang berkualitas. Salah satu hal yang dapat menumbuhkan/mengembangkan kualitas sumber daya manusia yakni apabila mereka memiliki motivasi dan kepuasan kerja. Motivasi dan kepuasan kerja yang dimiliki oleh karyawan berbeda-beda dan hal ini dapat berubah sesuai dengan keadaan yang dialami oleh karyawan. Makalah yang penulis akan bahas adalah mengenai motivasi dan kepuasan kerja.

1.2 Ruang lingkup
Ruang lingkup dari makalah ini adalah :
Dasar pokok, sifat dan pandangan motivasi
Teori, indicator dan ukuran motifasi epuasan kerja
Ukuran motifasi dan kepuasan keja karyawan



BAB II
MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA

II.1. MOTIVASI
1.1. Dasar-Dasar Pokok
Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Hal tersebut memberikan kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan.
Dari beberapa pengertian tentang motivasi, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan :
1. Suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu;
2. Suatu keahlian dalam mengarahkan karyawan dan perusahaan agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan karyawan dan tujuan perusahaan sekaligus tercapai;
3. Sebagai inisiasi dan pengarah tingkahlaku. Pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku;
4. Sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri;
5. Sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.
Beberapa teori tentang motivasi, seperti :
a. Hirakhi Teori kebutuhan
Menurut Maslow, bahwa pada setiap diri manusia terdiri dari lima kebutuhan, yaitu : fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan dan aktualisasi diri.
b. McClelland’s Theory of Needs
David McCelland memfokuskan kepada tiga hal kebutuhan, yaitu: kesuksesan, kekuasaan (otoritatas kerja), dan afiliasi (hasrat untuk bersahabat)
c. Teory X dan Y

d.
Sumber motifasi ada tiga faktor, yaitu :
1. kemungkinan untuk berkembang;
2. Jenis pekerjaan;
3. Perasaan bangga dari perusahaan tempat bekerja.
Sehinggan dpa
1.2. Proses
Proses pelaksanaan rekrutmen dan seleksi biasanya terdiri dari beberapa langkah atau tahapan. Di bawah ini adalah langkah-langkah yang biasanya dilakukan dalam pelaksanaan rekrutmen dan seleksi:
1. Mengidentifikasi jabatan yang lowong dan berapa jumlah tenaga yang diperlukan.
Proses rekrutmen dimulai saat adanya bidang pekerjaan baru di perusahaan, karyawan dipindahkan atau dipromosikan ke posisi lain, mengajukan permintaan pengunduran diri, adanya PHK, atau karena pensiun yang direncanakan. Dengan melihat dinamika dari beberapa hal tersebut dan mencocokkannya dengan perencanaan sumber daya manusia yang sudah tersusun (jika ada) maka akan diketahui jabatan apa saja yang sedang lowong dan berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan tersebut.

2. Mencari informasi jabatan melalui analisa jabatan
Untuk memperoleh uraian jabatan (job description) dan spesifikasi jabatan (job spessification) sebagai landasan dalam membuat persyaratan jabatan. Persyaratan jabatan harus dibuat secara hati-hati dan sejelas mungkin agar dalam penerapannya nanti tidak ditemui kekaburan-kekaburan yang mengganggu proses selanjutnya.
3. Jika persyaratan jabatan telah tersusun, maka langkah berikutnya adalah menentukan dimana kandidat yang tepat harus dicari.
Dua alternative untuk mencari kandidat yakni dari dalam perusahaan atau dari luar perusahaan. Jika diambil dari dalam, apabila kebutuhan staf untuk masa yang akan datang telah direncanakan, maka perlu juga diketahui siapa kira-kira karyawan yang ada saat ini yang dapat dipindahkan atau dipromosikan. Keuntungan merekrut dari dari dalam perusahaan :
· tidak terlalu mahal,
· dapat memelihara loyalitas dan mendorong usaha yang lebih besar
· sudah terbiasa dengan suasana perusahaan sendiri. Kelemahannya.
Kelemahannya :
· pembatasan terhadap bakat;
· mengurangi peluang;
· dapat meningkatkan perasaan puas diri
Ini dapat dilakukan dengan :
1. penawaran terbuka untuk suatu jabatan (job posting programs). Merupakan sistem mencari pekerja yang berkemampuan tinggibagi karyawan yang berminat dengan melalui seleksi intern;
2. Perbantuan pekerjaan (departing employees). Melalui perbantuan pekerja untuk suatu jabatan dari unit kerja lain;
Jika kandidat harus dicari dari luar perusahaan maka perlu dipertimbangan dengan cermat metode rekrutmen yang tepat untuk mendapatkan kandidat tersebut.
4. Memilih metode-metode rekrutmen yang paling tepat untuk jabatan.
Ada banyak metode rekrutmen yang dapat dipilih oleh perusahaan dalam melakukan rekrutmen seperti iklan, employee referrals, walk-ins & write-ins, Depnakertrans, perusahaan pencari tenaga kerja, lembaga pendidikan, organisasi buruh, dan lain sebagainya. Perusahaan juga dapat memilih lebih dari satu metode, tergantung situasi dan kondisi yang terjadi saat itu.
5. Memanggil kandidat-kandidat yang dianggap memenuhi persyaratan jabatan
Mengumpulkan berkas-berkas lamaran mereka, dan meminta mereka mengisi formulir lamaran pekerjaan yang telah disediakan untuk selanjutnya diproses dalam tahap seleksi

6. Menyaring / menyeleksi kandidat.
Prosedur seleksi perlu dilakukan jika: 1) pelaksanaan tugas pada jabatan yang akan diisi memerlukan ciri-ciri fisik dan psikis tertentu yang tidak dimiliki oleh setiap orang; 2) ada lebih banyak kandidat yang tersedia dibandingkan jumlah jabatan yang akan diisi.
Ada banyak teknik atau metode seleksi yang dapat digunakan oleh perusahaan. Hal terpenting untuk diperhatikan adalah bahwa masing-masing teknik seleksi mengukur karaktristik tertentu, sehingga akan memberi informasi yang berbeda-beda mengenai kandidat. Pemilihan suatu teknik/metode sebagai predictor dalam prosedur seleksi sangat tergantung pada: ciri-ciri pekerjaan, validitas dan reliabilitas metode, persentase calon yang terseleksi, dan biaya penggunaan teknik tertentu.
Beberapa teknik seleksi yang sering digunakan adalah formulir lamaran, data biografi, referensi dan rekomendasi, wawancara, test kemampuan dan kepribadian, test fisik/fisiologis, test simulasi pekerjaan dan assessment center
Ada dua konsep penting yang harus diperhatikan untuk peralatan seleksi, Yaitu : reliabilitas (dapat dipercaya) berhubungan dengan konsistensi pengukuran yang digunakan sepanjang waktu dan pertimbangan ukuran berapa banyak kesalahan yang terlihat dalam pengukuran yang terjadi sekarang. Yang kedua validitas adalah skor yang diberikan pada waktu tes atau wawancara sesuai dengan kinerja pekerjaan yang nyata.
7. Membuat penawaran kerja.
Setelah proses seleksi dianggap cukup dan petugas rekrutmen sudah dapat menentukan kandidat terbaik untuk jabatan tertentu, maka selanjutnya perlu dipersiapkan penawaran kerja. Termasuk disini adalah mempersiapkan perjanjian kerja (KKB), memperkenalkan secara lebih mendalam tentang peraturan dan kondisi kerja di perusahaan, dan memastikan kapan kandidat akan mulai bekerja. Hal terpenting dalam tahap ini adalah petugas rekrutmen harus menyiapkan kandidat cadangan untuk berjaga-jaga kalau kandidat pertama menolak tawaran kerja atau terjadi hal-hal tak terduga.

II.2. Analisis dan Pemecahan Masalah
2.1 Analisis Rekrutmen dan Seleksi
Keadaan yang terjadi ternyata perekrutan dan seleksi yang dihadapi tidak semudah yang digambarkan secara teoritis. Ada beberapa kendala yang kerap dihadapi oleh penyelenggara, seperti :
bagaimana menentukan orang yang tepat untuk mengisi suatu tempat atau jabatan
recruiter tidak atau kurang memiliki gambaran yang jelas tentang tugas-tugas dan kewajiban yang dipersyaratkan untuk mengisi jabatan yang ditawarkan
masih terdapat ketidakadilan dalam perekrutan dengan membeda-bedakan pelamar dengan peralkuan yang berbeda
tidak dilaksanakannya tes psikotes dengan alasan biaya dan banyaknya pelamar
rekruiter kadang hanya memperhatikan technical skills saja tanpa memperhatikan soft-skills dari para pelamar.


2.2 Pemecahan Masalah
Untuk dapat menentukan orang yang tepat untuk mengisi suatu tempat atau jabatan diperlukan adanya suatu analisis jabatan sebagai alat untuk menghasilkan uraian jabatan dan spesifikasi jabatan yang sangat bermanfaat bagi proses pengembangan SDM secara keseluruhan.
recruiter harus memiliki gambaran yang jelas tentang tugas-tugas dan kewajiban yang dipersyaratkan untuk mengisi jabatan yang ditawarkan. Oleh sebab itu analisis jabatan merupakan langkah pertama dalam proses rekrutmen dan seleksi. Sekali suatu jabatan telah dianalisis, maka uraian atau pernyataan tertulis tentang jabatan dan posisi jabatan tersebut dalam perusahaan/organisasi akan tertuang dengan jelas.
Uraian atau pemyataan tertulis tersebut dinamakan uraian jabatan (Job Description). Jika uraian jabatan telah tersusun dengan baik, maka spesifikasi jabatan atau disebut juga "hiring specification” akan mulai dikembangkan. "Hiring specification didefinisikan sebagai suatu uraian tertulis tentang pendidikan, pengalaman, dan ketrampilan yang diperlukan untuk dapat mengisi suatu jabatan tertentu sehingga dapat berfungsi dengan efektif. Job Description dan Hiring Specification inilah yang seharusnya dijadikan informasi dasar untuk memulai proses rekrutmen dan seleksi dan penempatan.
Penjaringan tenaga kerja yang baik oleh perusahaan atau instansi apapun hendaknya dilakukan dengan berdasarkan rasa keadilan. Adil artinya tidak membeda-bedakan, semua diperlakukan sama. Kalau mungkin, dilakukan sendiri oleh perusahaan/instansi itu sendiri, tidak diserahkan ke perguruan tinggi tertentu, untuk menghindari kecurigaan adanya kecenderungan memihak pada almamaternya.
Berapapun banyaknya pelamar yang memenuhi syarat, hendaknya di test. Jangan menggunakan alasan masalah biaya dan pelamar yang banyak sekali hingga biaya psikotest membengkak. Perusahaan biasanya melakukan psikotest untuk mengetahui psikologi dan kepribadian peserta seperti keerjasama, kejujuran, kesabaran, artimatika, dll. Perlakukan semua pelamar dengan adil. Biasanya test ini merupakan tempat menyingkirkan atau mengurangi peserta agar sesuai dengan keperluan.




BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

III.1. Kesimpulan
Dari uraian pada Bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut :
· Rekrutmen dan seleksi adalah suatu tahapan yang dilaksanakan perusahaan untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas
· Rekrutmen di lakukan untuk mendapatkan kandidat pelamar, kemudian diadakan seleksi yakni proses untuk menentukan kandidat yang mana yang paling layak untuk mengisi jabatan tertentu yang tersedia di perusahaan
· Proses pelaksanaan rekrutmen dan seleksi biasanya terdiri dari beberapa langkah atau tahapan.

III.2. Saran
Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas, perusahaan harus betul-betul mempersiapkan proses rekrutmen dan seleksi secara maksimal Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat merekrut dalam mendapatkan kandidat sesuai dengan yang diinginkan.


Daftar Pustaka
Veithzal Rivai, MBA., Prof.Dr. , 2006.Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan,(Jakarta : PT. Jasa Grafindo)
Siagian, Sondang P. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia, ( Jakarta : Bumi Aksara)
Simanjuntak, Payaman C. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia. (Yakarta : Raja Grafindo Persada)
Harmawan Mitra Lestari,. Analisis Jabatan dalam Rekrutmen dan Seleksi. Sumber: Majalah Human Capital No. 16 Juli 2005
Antoni.,SE.,ME.2007. Kualitas Sumber Daya Manusia Ditinjau Dari Sudut Pandang Psikologi. Jurnal, Universitas Bung Hatta
www.sdm.co.id
www.lpm_ui.co.id

DESAIN PRODUK DAN JASA

PENDAHULUAN
i

Telah kita ketahui bahwa dasar keberadaan sebuah organisasi adalah produk atau jasa yang disajikan kepada masyarakat. Produk yang baik merupakan kunci keberhasilan. Strategi produk yang kurang baik dapat menghancurkan perusahaan. Untuk memaksimalkan potensi keberhasilan, perusahaan unggulan memfokuskan diri hanya pada beberapa produk dan berkonsentrasi pada produk-produk tersebut.
Salah satu strategi produk adalah membangun kemampuan tertentu dalam kustomisasi keluarga produk atau jasa yang sudah ada. Pendekatan ini memungkinkan pelanggan untuk memilih variasi produk atau jasa yang sudah ada. Pendekatan ini memungkinkan pelanggan untuk memilih variasi produk sekaligus mendorong kekuatan organisasi.
Manajer operasi harus membangun sebuah sistem pengembangan produk yang memiliki kemampuan untuk melahirkan, merancang dan memproduksi produk yang membuat perusahaan memiliki keunggulan bersaing.
Disaat produk berjalan melintasi siklus hidupnya (perkenalan, pertumbuhan, kematangan dan penurunan), pilihan yang harus diambil oleh manajer operasi berubah-ubah. Baik produk yang diproduksi maupun jasa mempunyak teknik yang beravariasi untuk membantu menjalankan aktivitas ini secara efisien.
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ....................................................................................................... i
PEMBAHASAN
A. Pemilihan Produk dan Jasa .............................................................................. 1
B. Menghasilkan produk baru ............................................................................... 3
C. Pengembangan Produk .................................................................................... 5
D. Permasalahan Desain Produk ......................................................................... 6
E. Persaingan Berdasarkan Waktu ...................................................................... 9
F. Menetapkan Produk ......................................................................................... 11
G. Desain Jasa ....................................................................................................... 13
H. Penerapan Pohon Keputusan Pada Desain Produk ................................ 16
I. Transisi Menuju Produksi ............................................................................... 17
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA




DESAIN PRODUK DAN JASA
A. PEMILIHAN PRODUK DAN JASA
v Pilihan Strategi Produk Menunjang Keunggulan Bersaing
Banyak pilihan yang ada dalam pemilihan, penetapan dan desain produk. Pilihan produk adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk dapat disajikan pada pelanggan atau klien. Keputusan produk merupakan asas bagi strategi organisasi dan memiliki dampak yang luas pada seluruh fungsi operasi.

v Siklus Hidup Produk
Produk dilahirkan, mereka hidup dan mereka mati. Mereka disingkirkan oleh masyarakat yang terus berubah. Kehidupan produk terbagi atas empat fase. Fase tersebut adalah perkenalan, pertumbuhan, kematangan, dan penurunan.
Siklus hidup produk mungkin berumur beberapa jam, bulan, tahun atau dasawarsa. Terlepas dari panjangnya siklus, tugas manajer operasi tetap sama yaitu : mendesain sebuah sistem yang membantu mengenalkan produk baru dengan sukses . jika fungsi operasi tidak dapat berjalan secara efektif pada tahap ini, maka perusahaan mungkin dibebani produk pecundang, yakni produk yang tidak bisa diproduksi secara efesiensi atau bahkan tidak bisa diproduksi sama sekali.
Berikut ini ditinjau beberapa pilihan strategi saat produk berjalan melintasi siklus hidupnya.
· Fase Perkenalan
Karena produk pada fase perkenalan ini sebagaimana teknik produksi merata masih sedang “disesuaikan” dengan pasar, kondisi ini mungkin memerlukan adanya pengeluaran lain-lain untuk penelitian, pengembangan produk, modifikasi dan perbaikan proses dan pengembangan pemasok.
· Fase Pertumbuhan
Dalam fase pertumbuhan, desain produk telah melalui stabil dan diperlukan peramalan kebutuhan kapasitas yang efektif.
· Fase Kematangan
Pada saat sebuah produk dewasa, pesaing mulai bermunculan. Produksi jumlah besar dan inovatif sangat sesuai dengan fase ii. Pengendalian biaya yang lebih baik, berkurangnya pilihan dan pemotongan lini produk mungkin efektif atau diperlukan untuk meningkatkan keuntungan.
· Fase Penurunan
Manajemen mungkin perlu agak kejam terhadap produk yang siklus hidupnya mendekati akhir. Produk yang hampir mati biasanya produk yang buruk bagi investasi sumber daya dan kemampuan manajerial.

v Analisis Produk Berdasarkan Nilai
Analisis produk berdasarkan nilai (product by value analisis) mengeratkan produk secara menurun, yakni dari yang tertinggi ke yang terendah akan konstribusi dolar mereka pada perusahaan dan juga konstribusi dolar tahunan total.

B. MENGHASILKAN PRODUK BARU
Karena produk mati, karena produk yang tidak perlu harus dibuang dan digantikan, karena perusahaan menghasilkan hampir semua pendapatan dan keuntungannya dari produk baru, maka pilihan produk, defenisi dan desain dilakukan secara terus menerus. Mengetahui bagaimana menemukan dan mengembangkan produk baru dengan sukses merupakan suatu keharusan.

v Peluang Produk Baru
Suatu teknik untuk menghasilkan ide produk baru adalah brainstroming. Brainstroming adalah sebuah teknik dimana kelompok orang yang berbeda saling berbagi ide pada topik tertentu tanpa mengkritik.
Walaupun perusahaan dapat memasukkan brainstorming dalam beragam tahapan pengembangan produk baru pada umumnya akan bermanfaat bila secara langsung disertai semangat dapat memusatkan perhatian pada peluang tertentu.
1. Memahami pelanggan
Merupakan permasalahan dasar dalam pengembangan produk baru.
2. Perubahan ekonomi
Menyebabkan meningkatnya tingkat kemakmuran pada jangka panjang tetapi siklus ekonomi dan harga berubah pada jangka pendek.
3. Perubahan sosiologi dan demografi
4. Perubahan teknologi
5. Perubahan politik / peraturan
6. Perubahan lain dapat muncul melalui kebiasaan pasar, standar profesional, pemasok dan distributor.

v Pentingnya Produk Baru
Pentingnya produk baru tidak bisa ditaksir terlalu tinggi. Pengalaman banyak perusahaan yang memimpin pasar mendapatkan sebagian besar penjualannya dari produk yang berumur kurang dari 5 tahun.
Terlepas dari itu banyak usaha yang terus menerus dilakukan dalam memperkenalkan produk baru untuk tetap dapat hidup.
Sebagaimana dapat disaksikan, seleksi, defenisi dan desain produk sangat sering dilakukan mungkin hingga ratusan kali untuk setiap produk yang berhasil.

C. PENGEMBANGAN PRODUK
v Sistem Pengembangan Produk
Sebuah strategi produk yang efektif menghubungkan keputusan produk dengan arus kas, dinamika pasar, siklus hidup produk, dan kemampuan organisasi sebuah perusahaan harus mempunyai dana untuk mengembangkan produk, memahami perubahan yang terus menerus terjadi di pasar, mempunyai potensi yang diperlukan dan juga sumber daya.
Konsep produk dikembangkan dari sumber yang bervariasi, yang berasal dari dalam dan luar perusahaan. Konsep yang dapat lolos pada tahapan ide produk berproses melalui berbagai tahap dan pengkajian terus menerus, umpan balik dan evaluasi dalam lingkungan sangat partisipatif untuk meminimumkan kegagalan.

v Kemampuan untuk Produksi dan Rekayasa Nilai
Kemampuan untuk produksi dan rekayasa nilai (manufacturability and value engineering) yakni aktivitas yang menolong, memperbaiki, desain, produksi, pemeliharaan dan penggunaan sebuah produk.
Keuntungan rekayasa nilai
1. Mengurangi kompleksitas produk
2. Standarisasi tambahan komponen
3. Perbaikan Aspek fungsional produk
4. Memperbaiki desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan
5. Memperbaiki kemudahan pemeliharaan produk
6. Desain yang tangguh

D. PERMASALAHAN DESAIN PRODUK
Untuk mengembangkan sebuah sistem dan struktur organisasi yang efektif, telah ditambahkan beberapa teknik penting untuk merancang suatu produk antara lain sebagai berikut :
a) Desain yang tangguh
Yakni sebuah desain yang dapat diproduksi sesuai dengan permintaan walaupun pada kondisi yang tidak memadai pada proses produksi.
b) Desain Modelar
Yakni bagian atau komponen sebuah produk dibagi menjadi komponen yang dengan mudah dapat ditukar atau digantikan.
c) Computer – Aided Design (CAD)
Yakni penggunaan sebuah komputer secara interaktif untuk mengembangkan dan mendokumentasikan sebuah produk.
d) Computer – Aided Manufacturing (CAM)
Yakni penggunaan teknologi informasi untuk mengendalikan mesin. Keuntungannya :
1. Kualitas produk
2. Waktu desain yang lebih pendek
3. Pengurangan biaya produksi
4. Ketersediaan data
5. Kemampuan baru
e) Teknologi Virtual Reality
Yakni bentuk komunikasi secara tampilan dimana gambar menggantikan kenyataan dan biasanya pengguna dapat menanggapi secara interaktif.

v Aliansi Nilai
Walaupun rekayasa nilai memusatkan perhatiannya pada perbaikan desain sebelum produk diproduksi. Aliansi nilai, yang juga merupakan teknik yang berkaitan berada selama proses produksi di saat sudah jelas bahwa produk baru tersebut akan sukses.
Aliansi nilai merupakan kajian dari produk sukses yang dilakukan selama proses produksi.
v Desain yang ramah lingkungan
Tujuan strategi ini adalah :
1. Mengembangkan produk yang lebih aman dan ramah lingkungan
2. Meminimalkan limbah bahan baku dan energi
3. Membedakan produk dari persaingan
4. Mengurangi kewajiban akan masalah lingkungan hidup
5. Meningkatkan efektivitas biaya dengan memenuhi peraturan lingkungan hidup
6. Agar dikenal sebagai sebuah perusahaan yang baik
Produksi ramah lingkungan (green manufacturing) adalah membuat produk yang ramah lingkungan melalui proses yang efisien yang bisa menjadi bisnis yang menguntungkan.

v Quality Function Deployment (QFD)
Quality function deployment (QFD) yakni suatu proses menetapkan pelanggan (apa yang diinginkan pelanggan dan manajer) makanya menjadi atribut “bagaimana” agar tiap area fungsional memahami dan melaksanakannya.
Suatu alat QFD adalah rumah kualitas (House of quality). In merupakan teknis grafis. Untuk menjelaskan hubungan antara keinginan pelanggan dan produk (atau jasa). Untuk membuat rumah kualitas dilakukan enam langkah dasar.
1. Kenali keinginan pelanggan
2. Kenali bagaimana produk / jasa akan memuaskan keinginan pelanggan.
3. Hubungkan keinginan pelanggan dengan bagaimana produk akan dibuat untuk memenuhi keinginan pelanggan tersebut.
4. Kenali hubungan antar sejumlah bagaimana pada perusahaan
5. Buat tingkat kepentingan
6. Evaluasi produk pesaing.

v Membuat organisasi untuk pengembangan produk
Tim pengembangan produk adalah tim yang diberi tanggung jawab untuk mengubah permintaan pasar menjadi sebuah produk yang sukses.
Tim ini terdiri dari perwakilan dari permasalahan, produksi, pembelian, penjaminan para penyedia barang / jasa yang sukses yaitu dapat dipasarkan (marketability) diproduksi (manufacturability) dan kemampuan pelayanannya (serviceability) penggunaan tim seperti ini disebut sebagai rekayasa menyeluruh (concurrent engineering) dan menunjukkan sebuah tim yang mewakili semua bidang yang terpengaruh. Rekayasa menyeluruh menggunakan tim yang berpartisipasi dalam kegiatan desain dan rekayasa.

E. PERSAINGAN BERDASARKAN WAKTU
Persaingan berdasarkan waktu yakni produk dikembangkan dan dipindahkan ke pasar dengan cepat. Dewasa ini banyak pertarungan dalam persaingan memusatkan perhatian pada kecepatan produk untuk dapat berada di pasar. Jika sebuah organisasi kalah pada tahapan ini maka sangat sulit untuk mengejar ketertinggalan di area lain. Presiden direktur salah satu perusahaan Amerika terkenal berkata ”jika saya tertinggal satu siklus produk maka saya mati”.

v Membeli teknologi dengan cara mengambil alih sebuah perusahaan
Yakni suatu strategi yang dilakukan oleh perusahaan berteknologi canggih yang sering mempercepat pengembangan dengan mengambil alih perusahaan yang telah mengembangkan teknologi yang sesuai dengan misi mereka.
v Joint Venture
Joint venture adalah kepemilikan bersama, biasanya diantara hanya dua perusahaan untuk membentuk satu kesatuan yang baru. Kepemilikan bisa jadi masing-masing lima puluh persen atau satu pemilik mendapatkan porsi yang lebih besar untuk memastikan pengendalian yang lebih besar.
v Aliansi
Aliansi adalah kesepakatan yang saling menguntungkan tanpa ketergantungan namun tetap konsisten dengan strategi yang mendukungnya misi masing-masing pihak. Aliansi lebih sulit dicapai dan dipertahankan daripada joint venture karena adanya ambiguitas yang dikaitkan dengan mereka.
Peningkatan, perpindahan, pengambilalihan, joint venture, dan aliansi adalah strategi untuk mempercepat pengembangan produk lebih lanjut lagi, mereka biasanya mengurangi resiko yang berkaitan dengan pengembangan produk selagi perusahaan meningkatkan sumber daya manusia dan modal yang tersedia.

F. MENETAPKAN PRODUK
Di saat barang atau jasa baru dipilih untuk diperkenalkan, mereka harus ditetapkan terlebih dahulu. Pertama, sebuah barang atau jasa ditetapkan dari segi fungsinya, yaitu apa yang dapat dilakukan. Produk kemudian didesain dan perusahaan menentukan bagaimana fungsi dapat dicapai.
Spesifikasi yang teliti dari sebuah produk diperlukan untuk memastikan produksi yang efisien. Peralatan tata cetak dan sumber daya manusia tidak dapat ditentukan hingga produk telah ditetapkan, didesain dan di dokumentasikan.
v Keputusan membuat atau membeli
Keputusan membuat atau membeli (make – or – buy – decision) membedakan antara apa yang perusahaan inginkan untuk diproduksi dan apa yang dibeli. Karena adanya variasi pada kualitas, harga dan jadwal penghantaran, keputusan membuat atau membeli sangat penting bagi pendefinisian produk.
v Teknologi kelompok
Teknologi kelompok (group technology) mensyaratkan agar komponen-komponen diidentifikasi dengan sebuah skema kode yang menyatakan tipe proses (seperti pengeboran) dan parameter proses (seperti ukuran). Hal ini memudahkan strandarisasi bahan baku, komponen, proses dan juga identifikasi keluarga komponen.
Teknologi kelompok adalah sebuah sistem pengkodean produk atau komponen yang merinci tipe proses dan parameter proses, mengelompokkan produk yang serupa.
Sukses dari teknologi kelompok dapat menghasilkan keuntungan sebagai berikut :
1. Perbaikan desain
2. Mengurangi bahan baku dan pembelian
3. Menyederhanakan proses perencanaan dan pengendalian produksi
4. Memperbaiki tata letak, rute dan pembebanan mesin
5. Mengurangi waktu penyetelan, bahan setengah jadi dan waktu produksi
v Dokumen untuk produksi
Pandangan produk yang dilepas masing-masing komponennya biasanya melalui gambar tiga dimensi atau isometris sebagai gambar isometris lokasi komponen terkait digambarkan dengan hubungan satu sama lain untuk menunjukkan bagaimana merakit unit.
· Diagram Perakitan (Assembly Chart)
Sebuah grafik sebagai jalan untuk menerangkan bagaimana komponen mengalir menjadi sub-perakitan dan akhirnya menjadi produk jadi.
· Lembar Rute
Merupakan data operasi yang dibutuhkan untuk memproduksi komponen dengan bahan yang dirinci dalam bill of material.
· Perintah Kerja
Sebuah instruksi untuk membuat sejumlah kuantitas produk tertentu, biasanya untuk jadwal tertentu.
· Engineering Change Notices (ECN)
Mengubah beberapa aspek defenisi produk atau dokumentasi, seperti gambar teknik atau bill of material.
· Manajemen Konfigurasi
Suatu sistem dimana sebuah produk direncanakan dan perubahan konfigurasi diidentifikasi secara akurat sementara pengendalian dan pertanggung jawaban suatu perubahan tetap terjaga.

G. DESAIN JASA
Jasa adalah setiap tindakan dalam perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tak berwujud fisik (intangibac) dan tidak menghasilkan kepemilikan atas suatu apapun.
Selain itu jasa juga dapat diartikan sebagai kegiatan atas manfaat yang bisa ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak bisa diraba dan tidak menghasilkan pemilikan apapun produksi mungkin dikaitkan pada produk fisik.
Merancang jasa merupakan tantangan, karena umumnya mempunyai karakteristik yang unik. Suatu alasan mengapa perbaikan produktifitas dalam jasa begitu rendah adalah karena baik desain dalam pengantaran produk jasa memasukkan adanya interaksi pelanggan. Saat pelanggan berpartisipasi dalam proses desain, pemasok jasa mungkin memunyai daftar menu jasa dimana pelanggan dapat memilih pilihannya. Dalam hal ini, pelanggan dapat berpartisipasi dalam desain jasa.
Walaupun demikian, seperti halnya barang sebagian besar biaya dan kualitas sebuah jasa ditetapkan pada tahapan desain.
Persoalan kualitas kini tidka saja menjadi sat-satunya senjata persaingan tetapi sudah menjadi tiket yang harus dibayar untuk masuk kedunia bisnis. Kualitas suatu jasa adalah sejumlah mana jasa memenuhi spesifikasi-spesifikasinya.
Seperti halnya barang, sebagian besar biaya dan kualitas sebuah jasa ditetapkan pada tahapan desain.
Karena adanya interaksi pelanggan yang tinggi pada banyak industri jasa, maka teknik untuk memfokuskan desain pada apa yang disebut sebagai memont – of – truth moment – of – truth adalah ingatan yang begitu berkesan, yang meningkatkan atau menurunkan harapan pelanggan.
Ingatan tersebut mungkin sangat sederhana seperti sebuah senyuman.
Dalam membuat program dan jasa perlu diketahui siklus daur hidupnya, dimana siklus hidup program atau jasa meliputi empat tingkatan, yaitu :
1) Tahap perkenalan yakni periode terjadinya pertumbuhan lambat ketika program baru diperkenalkan kepada masyarakat.
2) Tahap pertumbuhan yakni periode dimana terjadi penerimaan pasar yang cepat dari suatu program.
3) Tahap kematangan atau dewasa yakni periode perlambatan dalam pertumbuhan karena program tersebut telah banyak diterima oleh banyak konsumen.
4) Tahap penurunan yakni periode dimana terjadi penurunan ketertarikan dari konsumen terhadap program yang ditawarkan.
v Dokumen untuk jasa
Karena interaksi pelanggan yang tinggi pada hampir semua industri jasa, dokumen untuk memindahkan produk menjadi produksi, berbeda dengan yang digunakan pada operasi pembuatan barang. Dokumentasi pada jasa sering berbentuk perintah kerja yang eksplisit yang merinci apa yang akan terjadi pada moment – of – truth.
Dokumentasi untuk memindahkan sebuah produk jasa menjadi produksi pelanggan yang memilih menggunakan layanan kendaraan – lewat dibandingkan kasir di lobby membutuhkan teknik hubungan pelanggan yang berbeda. Kiat komunikasi untuk memperbaiki hubungan pelanggan pada sebuah jendela dilayanan kendaraan – lewat adalah :
v Bijaksana saat berbicara kepada pelanggan melalui pengeres suara
v Sediakan instsruksi tertulis untuk pelanggan yang harus mengisi formulir yang disediakan.
v Tandai garis yang harus dilengkapi atau tempelkan catatan dengan instruksi.
v Selalu katalian ”tolong atau silahkan” dan ”terima kasih” sewaktu berbicara melalui pengeras suara.
v Buatlah kontak mata dengan pelanggan jika jarak memungkinkan.
v Jika sebuah transaksi membutuhkan pelanggan memarkir kendaraan dan masuk ke dalam lobby, mintalah maaf atas ketidaknyamanan yang harus dialaminya.

H. PENERAPAN POHON KEPUTUSAN PADA DESAIN PRODUK
Pohon keputusan dapat digunakan untuk membenai keputusan produ baru. Juga untuk beragam permasalahan manajemen lainnya. Pohon keputusan sangat bermanfaat terutama saat terdapat serentetan keputusan dan hasil yang juga beragam yang mengakibatkan keputusan selanjutnya yang diikuti hasil yang lain. Untuk membentuk sebuah pohon keputusan digunakan prosedur sebagai berikut :
1. Pastikan bahwa semua alternatif yang mungkin dan keadaan sudah dimasukkan alternatif untuk tidak melakukan apa-apa
2. Pengembalian hasil (pay off dimasukkan pada akhir setiap cabang yang bersesuaian.
3. Tujuannya adalah untuk menetapkan nilai yang diharapkan dari setiap tindakan yang ada.
I. TRANSISI MENUJU PRODUKSI
Akhirnya, suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa, telah dipilih, didesain dan ditetapkan, produk telah berkembang dari sebuah ide menjadi definisi yang fungsional dan kemudian mungkin menjadi sebuah desain.
Satu dari seni manajemen modern adalah mengetahui kapan memindahkan sebuah produk dari tahap pengembangan ketahap produksi.
Saat keputusan dibuat, biasanya ada satu periode produksi percobaan untuk memastikan desain benar-benar dapat diproduksi. Ini merupakan uji kemampuan untuk diproduksi .
Percobaan ini juga memberikan staf operasi kemungkinan untuk mengembangkan peralatan yang sesuai prosedur pengendalian kualitas dan pelatihan karyawan untuk memastikan bahwa produk dapat dimulai dengan sukses.
Beberapa perusahaan menunjuk seseorang manajer proyek, sementara yang lainnya menggerakkan tim pengembangan produk untuk memastikan transisi dari pengembangan produk berjalan, dengan sukses ini memungkinkan rentang yang luas perlunya sumber daya dan potensi sukses untuk memastikan produksi yang memuaskan dari sebuah produk yang masih dalam kondisi berfluktuasi.
Selanjutnya adalah perpaduan pengembangan produk dan organisasi manufaktur ini menjadikan perpindahan sumber daya antara dua organisasi mudah disaat kebutuhan perubahan.

KESIMPULAN

strategi produk yang efektif membutuhkan pemilihan, desain, serta penetapan sebuah produk dan kemudian memindahkan produk tersebut pada bagian produksi. Hanya bila strategi ini dijalankan secara efektif maka fungsi produksi dapat berkontribusi secara maksimum pada organisasi.
Manajer operasi harus membangun sebuah sistim pengembangan produk yang memiliki kemampuan untuk melahirkan, merancang, dan memproduksi produk yang membuat perusahaan memiliki keunggulan bersaing di saat produk berjalan melintasi siklus hidupnya (Perkenalan, pertumbuhan, kematangan dan penurunan). Pilihan yang harus diambil oleh manajer operasi berubah-ubah. Baik produk yang diproduksi maupun jasa mempunyai teknik yang bervariasi untuk membantu menjalankan aktivitas ini secara efisien.
Desain produk dan jasa sangat penting baik bagi pihak produsen maupun konsumen. Tujuan utama konsumen adalah mendapatkan kepuasan dari produk atau jasa yang dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA

Kotler Philip, 1996. Manajemen Pemasaran. PT. Prenhalindo, Jakarta.

Kotler Philip, 1997. Marketing. Jilid 2, Edisi Mahasiswa, Erlangga.

Lupiyadi Rambat, 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba Empat, Jakarta.

Render Barry, Heizer Jay, 2005. Manajemen Operasi. Edisi Tujuh, Salemba Empat. Jakarta.